Ujaran tersebut muncul lantaran dalam akun Instagramnya @papi_eko_pusdik_sabhara_porong, AKP Eko Kerap mengunggah keahliannya melempar berbagai benda seperti pisau, sendok, gergaji, cangkul dll ke sebuah kayu dan benda yang dilemparnya selalu tepat sasaran.
Dalam beberapa video juga terdengar suara anak-anak yang berkata, “Masuk Pak Eko”. Dari situlah mulai terkenal istilah “Masuk Pak Eko” di sosial media. Selesai melakukan aksinya, AKP Eko biasanya melakukan selebrasi dengan mengangkat kedua jempolnya.
Pak Eko yang merupakan lulusan Bintara tahun 1987 sudah menjadi polisi selama 31 tahun. Sehari-hari AKP Eko menjadi instruktur bidang survival dan search and rescue (SAR).
“Instruktur survival dan SAR, search and rescue. Jadi memang untuk survival dibutuhkan latihan seperti itu, meski ya latihannya tidak sampai gergaji,” kata Kapusdik Sabhara Lemdiklat Polri Kombes Pol. Guritno Wibowo.
Meski video atraksinya dikemas menghibur, yang dilakukan AKP Eko ternyata membutuhkan latihan keras.
“Ya, memang dia punya keahlian pada kualifikasi itu ya. Dia memang punya kemampuan. Walaupun itu di video kelihatannya sambil bercanda, tapi sebenarnya untuk ahli seperti itu butuh latihan yang keras,” tambah Kombes Pol. Guritno Wibowo.
Sumber : http://tribratanews.polri.go.id
(rj/sw/hy)
